Kamis, 05 April 2012

9 Mobil Paling Irit di Indonesia




 


Bagi Anda yang punya niat membeli mobil, mungkin beberapa merek di bawah ini masuk dalam nominasi Anda. Soal model tergantung kebutuhan anda. Harga tergantung kondisi baru atau bekas dan juga tahunnya. Konsumsi BBM juga mengacu pada gaya mengemudi yang eco drive.

1. KIA Picanto


Mobil Korea ini minim teknologi canggih. Kendati begitu, dengan tenaga 64 dk pada 5.500 rpm dari mesin 1.100 cc ini membuat irit BBM. Istimewanya lagi, torsi sudah didapat pada 2.800 rpm. Perbandingan gigi transmisi dan program ECU membuat Picanto menjadi lebih irit.

Spesifikasi:
Mesin : 1.086 cc 4 Silinder
Bore x Stroke : 67 x 77 mm
Torsi Maks : 9,8 kgm/2.800 rpm
Transmisi : Manual 5-speed
Jenis bensin : Premium TT
Kapasitas Tank : 35 liter

Konsumsi BBM 1 : 22 luar kota (tol) dan 1 : 14 dalam kota.

2. Suzuki Karimum Estilo


Generasi kedua Karimum yang didatangkan dari India (generasi pertama dari Jepang), memiliki hambatan angin cukup bagus. Lalu mengusung beberapa teknologi baru untuk memenuhi standar Euro 2. Seperti penggunaan injeksi dan penambahan catalytic converter. Dan ketika merayap di kemacetan lalulintas Estilo menghabiskan BBM 13,67 km/l.

Spesifikasi:
Mesin : 1.061 cc 4 Silinder
Bore x Stroke : 68,5 x 72 mm
Torsi Maks : 84Nm/3.500 rpm
Transmisi : Manual 5-speed
Jenis bensin : Premium TT
Kapasitas Tank : 35 liter

Konsumsi BBM 1 : 18 luar kota (tol) dan 1 : 13 dalam kota

3. Hyundai Getz


Memang tidak seheboh kompetitornya, namun inovasi yang dilakukan pada mesin dengan meningkatkan kapasitas menjadi 1.400 cc 16 valve, membuat Getz lebih bertenaga. Keuntungan lain, power to weight ratio lebih baik dan konsumsi BBM tentu lebih irit. Sebab pengemudi untuk mendapatkan akselerasi tak perlu menekan pedal gas.

Spesifikasi:
Mesin : 1.399 cc 4 Silinder
Torsi Maks : 125,5 Nm/3.200 rpm
Transmisi : Manual 5-speed/Otomatis
Jenis bensin : Premium TT

Konsumsi BBM 1 : 16 luar kota dan 1 : 12 dalam kota

4. Nissan Grand Livina


Lahir tahun lalu langsung membuat sensasi. Suspensi terasa empuk, sudah begitu ground clearence tinggi sehingga bisa di bawa ke medan jalan sedikit buruk. Sebagai MPV dengan 7 tempat duduk memiliki banyak kepraktisan. Meski disarankan menggunakan BBM dengan minimum RON91, mesin berkode HR15DE bisa minum premium TT tanpa terjadi knocking. Karena banyak variannya, ada manual dan otomatis dan dua kapasitas ( 1.500 cc dan 1.800 cc), keiritan dimiliki dapur pacu 1.500 cc.

Spesifikasi:
Mesin : 1.498 cc 4 Silinder CVTC
Bore x Stroke : 78 x 78,4 mm
Tenaga maks : 109 dk/6.000 rpm
Torsi Maks : 151,1 kgm/4.400 rpm
Transmisi : Manual 5-speed
Jenis bensin : Premium TT
Kapasitas Tank : 54 liter

Konsumsi BBM 1 : 17 luar kota dan 1 : 13 dalam kota

5. Honda Jazz I-DSI


Keistimewaan memakai 2 busi dalam satu silinder, pembakaran pun jadi sempurna. Meski memiliki 7 pilihan mode transmisi, disarankan tetap menggunakan mode D normal untuk mendapatkan konsumsi BBM irit. Apalagi didukung oleh jumlah katup konvensional membuat torsi maksimum dapat diraih pada putaran rendah. Malah dengan CVT yang begitu halus, akselerasinya bisa mengalahkan city car bertransmisi manual.

Spesifikasi:
Mesin : 1.497 cc 4 Silinder i-DSI
Bore x Stroke : 73 x 89,4 mm
Tenaga maks : 87 dk/5.500 rpm
Torsi Maks : 128 Nm/2.700 rpm
Transmisi : CVT + 7 speed Steermatic mode
Jenis bensin : Premium TT
Kapasitas Tank : 42 liter

Konsumsi BBM 1 : 18 luar kota dan 1 : 14 dalam kota

6. Suzuki SX-4


Pelopor sedan Crossover bukan saja bisa diajak manuver di berbagai medan. Kendaraan paduan sedan dan SUV ini juga tergolong irit BBM. Ditopang mesin 1.490 cc 4 silinder dengan teknologi VVT (Variable Valve Timing) yang mengoptimalkan pasokan bahan bakar ke ke dapur pacu. Dan terbukti kala melesat di keramaian kota, BBM-nya cukup irit untuk di kelasnya.

Spesifikasi:
Mesin : 1.490 cc 4 Silinder
Bore x Stroke : 78 x 78 mm
Tenaga maks : 109 dk/6.000 rpm
Torsi Maks : 133 Nm/4.000 rpm
Transmisi : Manual 5-speed
Jenis bensin : Pertamax
Kapasitas Tank : 50 liter

Konsumsi BBM 1 : 17 luar kota dan 1 : 11 dalam kota

7. Toyota Vios


Moto 'fuelsaver' memang terbukti kalau produk Toyota ini irit bahan bakar. Padahal, bodi cukup besar, tapi mesin small sehingga sedan ini memiliki kombinasi yang pas. Dengan teknologi VVT-i mampu melesatkan tenaga sampai 110 dk. Sekalipun tenaga besar, Vios dilengkapi pengukur konsumsi BBM real time dan rata-rata. Meski dengan standar BBM Pertamax, Vios telah menyematkan beragam teknologi terkini pada dapur pacu seperti ECU close loop, intake manifold plastik dan throttle by wire.

Spesifikasi:
Mesin : 1.496 cc 4 Silinder VVT-i
Bore x Stroke : 75 x 84,7 mm
Tenaga maks : 110 dk/6.000 rpm
Torsi Maks : 140 Nm/4.200 rpm
Transmisi : Manual 5-speed
Jenis bensin : Pertamax
Kapasitas Tank : 42 liter

Konsumsi BBM 1 : 18 luar kota dan 1 : 14 dalam kota

8. Honda CR-V
 


Bentuknya memang agak lain dari pendahulunya, namun boleh dibilang hampir nggak ada kelemahan. Mesin 2 versi berkapasitas 2.354 cc dan 1.997 cc tergolong irit karena terbantu dengan teknologi i-VTEC. Ketika melintas di jalan bebas hambatan bisa melahap 16,2 km/l, sedang rute kombinasi menyedot 9,5 km/l. Boleh jadi, hal itu dikarenakan pemakaian ban yang pas.

9. Isuzu Panther


Sebagai raja diesel, Isuzu Astra Motor Indonesia terus melakukan inovasi untuk memberikan solusi tepat mesin diesel di Indonesia. Penerapan turbocharger di Panther tidak diperuntukkan pada kebutuhan performa, namun lebih kepada efisiensi bahan bakar. Kendati dengan teknologi konvensional, Isuzu tetap menomorsatukan efisiensi bahan bakar.

Konsumsi BBM 1 : 19 luar kota dan 1 : 13 dalam kota

Minggu, 01 April 2012

Cara Menghitung dan membuat Ulir

Di bawah ini adalah rumus ulir metrik yang umum dipakai,


Ini adalah data-data baut dan mur metrik yang diperoleh dari aplikasi rumus diatas,

Limbah Plastik Jadi BBM

Mengubah Limbah Plastik Menjadi BBM, Solusi Energi Alternatif 

Didasari kegelisahan atas tumpukan limbah plastik di banyak kota, Tri Handoko menelurkan inovasi luar biasa,  ribuan ton limbah plastik yang menggunung di tempat pembuangan akhir (TPA) kota Madiun, Jawa Timur, diubahnya menjadi bahan bakar minyak bernilai jual, seperti solar dan premium, dengan teknologi tepat guna.

Inovasi Tri Handoko tersebut menginspirasi hingga lintas daerah. Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Kabupaten Banjarmasin pun melakukan studi banding. Sejumlah pengusaha menawarkan kerja sama bisnis.
Tri adalah pengajar listrik dasar dan elektrolisis pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Kota Madiun. Peraih gelar master Mekatronika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini memulai riset ketika terlibat dalam tim peneliti bahan bakar minyak (BBM) alternatif berbahan dasar air yang menghebohkan Indonesia tahun 2008. Saat itu, ia mulai belajar hidrokarbon hingga memperdalam metode pengguntingan rantai karbon. Kemudian, ia merancang teknologinya. Sistem kerja yang digunakan adalah pirolisis atau destilasi kering. Limbah plastik dipanaskan di atas suhu leburnya sehingga berubah jadi uap.

Proses pemanasan ini menyebabkan perekahan pada molekul polimer plastik menjadi potongan molekul yang lebih pendek. Selanjutnya, molekul-molekul ini didinginkan jadi fase cair.

Cairan yang dihasilkan jadi bahan dasar minyak atau minyak mentah. Dengan destilasi ulang menggunakan temperatur berbeda, yakni mengacu pada titik uap, minyak mentah diproses menjadi premium atau solar.
”Jika suhu pemanasan yang digunakan di atas 100 derajat celsius, yang dihasilkan adalah zat yang mendekati atau memiliki unsur sama dengan premium. Tinggal mengembunkan lagi uapnya, kita dapat premium,” ujarnya.

Konsep dasarnya mengambil unsur karbon (C) dari polimer penyusun plastik. Polimer tersusun dari hidrokarbon, yakni rangkaian antara atom karbon (CO2) dan hidrogen (H2O). Untuk menghasilkan premium perlu rantai hidrokarbon dengan molekul lebih pendek, yakni C6-C10. Untuk menghasilkan minyak tanah dan solar perlu rantai hidrokarbon dengan molekul lebih panjang, yakni C11–C15 (minyak tanah) dan C16-C20 (solar).

Pada proses akhir perlu refinery, yakni pengolahan bahan baku minyak menjadi minyak siap digunakan. Caranya, dengan mencuci, penambahan aditif, mereduksi kandungan gum atau zat beracun, dan mengklasifikasikan atau mengelompokkan berdasarkan panjang rantai hidrokarbon. Untuk memproses limbah plastik menjadi bahan bakar yang dikehendaki perlu alat. Sekilas, bentuk alat mirip tripod kamera atau handycam dengan sejumlah kaki penopang. Yang diutamakan adalah fungsinya.

Alat pemroses

Bagi Tri, alat tak harus menggunakan material berkualitas tinggi. Alat bisa dibangun dari material bekas, disesuaikan kemampuan pembuat dan kapasitas limbah yang akan diolah. Alat yang dipakai bisa berbiaya Rp 650.000 hingga Rp 100 juta, tergantung kebutuhan.

Alat terdiri atas saluran pemasukan atau intake manipul dari besi. Fungsinya, memasukkan sampah plastik ke dalam tangki reaktor di atas tungku pembakar. Bahan bakarnya bisa limbah kayu bekas atau gas elpiji. Bahkan, juga gas metan hasil pembakaran sampah sehingga lebih ekonomis. Untuk memperoleh uap, tangki reaktor dihubungkan kondensor atau pengembun yang berada di atas tangki. Diperlukan minimal dua kondensor untuk memisahkan uap yang mengandung rantai molekul pendek dengan uap yang mengandung rantai molekul panjang. Penyaluran uap ini menggunakan pipa besi sehingga tahan suhu tinggi atau panas.

Selanjutnya, pada setiap kondensor dipasang pipa penyalur untuk mengalirkan embun dari uap yang dihasilkan. Tetes demi tetes embun ditampung dalam botol sebelum proses refinery. Begitulah rangkaian proses pembuatan minyak berbahan limbah plastik. Satu kg limbah plastik menghasilkan 1 liter bahan dasar minyak atau minyak mentah. Ketika diolah jadi premium atau solar, hasilnya tinggal 0,8-0,9 liter. Kotoran yang melekat pada plastik turut memengaruhi. Demikian pula kualitas plastik yang dipakai. Makin bagus kualitas plastik yang diolah, makin tinggi pula hasil yang didapat.

Sejauh ini, alat terbesar yang diaplikasikan di tempat pembuangan akhir berkapasitas 15 meter kubik per hari. Dana pembuatan alat ini sekitar Rp 50 juta, termasuk biaya destilasi ulang atau refinery secara terpisah.

Uji laboratorium

Hasil uji laboratorium SMKN 3 Kota Madiun menunjukkan, solar limbah plastik menghidupkan mesin pemotong rumput. Meski belum diuji coba pada kendaraan bermotor, premium limbah plastik telah diuji kromatografi gas pada laboratorium PT Sucofindo. Kepala SMKN 3 Kota Madiun Sulaksono Tavip Rijanto mengatakan, inovasi itu memenangi kompetisi Teknologi Tepat Guna tingkat kota, dan dipamerkan pada Toyota Eco-Youth VI Jakarta.

Manfaat yang lebih diharapkan dari inovasi adalah membantu mengatasi masalah lingkungan, meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan tawaran solusi mencari energi alternatif.

Mobil Electrik

Toyota Luncurkan Mobil Elektrik Tercepat Di Dunia

Toyota Motorsport Gmbh (TMG ) berhasil membuat rekor lap terbaru untuk kendaraan dengan mesin elektrik di Nurburgring Nordschleife, Jerman. Sebelumnya rekor ini dipegang oleh Peugeot EX1.

Quote:
Toyota Motorsport Gmbh
Seperti dilansir Worldcarfans, Kamis (8/9/2011), mengendarai mobil modifikasi yang dijuluki EV P001, Jochen Krumbach mampu mencetak angka 20,8 Km (12,9 mil) di lintasan Nurburgring dalam waktu 7 menit 47,794 detik. Catatan ini sekaligus memecahkan rekor yang dimiliki Peugeot EX1 yakni 9 menit 1,338 detik.

“Ini merupakan prestasi yang luar biasa, pasalnya kita mampu menunjukan kepada publik bagaimana potensi teknologi powertrain elektrik mampu menghasilkan kecepatan yang tinggi dan berhasil memecahkan rekor yang dicetak Peugeot,” terang Rob Leupen, Direktur Bisnis Toyota Motorsport.

Selain itu, mobil elektrik besutan Toyota ini dilengkapi dengan teknologi powertrain listrik yang dapat memberikan torsi 800 Nm. Teknologi ini dapat menghasilkan mobil ini berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam waktu 3,9 detik dan memungkinkan melaju hingga kecepatan 250km/jam.

Rencananya, Toyota Motorsport Gmbh ini akan mulai memproduksi dan memperkenalkan mobil ini tahun depan dengan powertrain yang menggunakan komponen EVO Elektrik.

Popular Posts