Nah, lapisi dinding dalam tangki dengan resin. Niscaya aman, walau banyak endapan bensin akibat embun timah hitam dan air. Karena, “Dinding dalam tangki ada lapisan tambahan,” ujar Christian Ricardo yang timnya barusan kalah dari Spanyol. “Saya Ricardo, bukan Ronaldo,” tegas Ricardo alias Panjul dari Kamang Motor di Jl. H. Kamang, No. 20, Pondpk Labu, Jakarta selatan. Ya.
Resin adalah bahan dasar cairan pembuat fiberglass. Untuk bisa mempel di dinding dalam tangki, resin harus dicampur dengan katalis. Fungsi katalis, supaya resin cepat menempel dan membeku pada dinding pelat tangki. Cara ini juga ampuh pada tangki yang pernah bocor lalu dilas. Akibat pengelasan, korosi cepat memakan ulang urat-urat las tadi.
Sementara itu, tangki yang mau jadi kelinci sudah dicopot. Tangki, ya, tangki saja, mana bisa jadi kelinci? Just kidding, jangan buang bensinnya, sayang. Tampung pada wadah yang tersedia.
Tuang ke tangki cairan tersebut secara bersamaan. Setelah masuk tangki, ayo olahraga sebentar. Kocok tangki dengan cara memutar. Pastikan cairan di dalam tangki mengenai setiap sudut bagian. Proses ini tidak lama, kurang lebih sekitar 15 sampai 20 menit. Hehe, keringatan kan. Ayo pak, kocok terus...
Diamkan tangki kurang lebih 30 menit. Lalu, sisa cairan di dalam segera dikeluarkan lewat lubang bawah tangki. Kalau tidak, cairan akan mengeras. “Ketahanan dinding tangki sangat awet karena sudah dilapisi fiber. Bisa sampai rongsokan motor, tangki tidak akan bocor,” tutup Panjul yang kurus namun ramah itu.
0 comments:
Posting Komentar