KOMPAS.com
– General Motors dengan bantuan dana dari Pemerintah Amerika Serikat,
kini gencarkan mengembangkan teknologi otomotif agar konsumsi bahan
bakar makin efiensi. Salah satu teknologi yang masih dalam penelitian
dan diharapkan bisa digunakan secara komersial adalah mengubah panas
knalpot menjadi listrik.
Selanjutnya, energi
tersebut bisa disimpan atau digunakan langsung buat mobil hibrida.
Bahkan pada mobil yang masih menggunakan mesin konvensional atau
motor bakar, langsung digunakan sebagai sumber tenaga untuk
mengoperasikan audio, AC dan peralatan lainnya.
Saat
ini panas mesin yang terbuang melalui knalpot dibiarkan begitu saja dan
belum banyak dimanfaatkan. Cara yang dianggap paling praktis dan
memungkinkan diproduksi secara komersial adalah mengubahnya menjadi
energi listrik.
Metode yang dilakukan adalah menggunakan logam campuran (alloy) yang diberi nama “shape memory alloy” (SMA). Diharapkan, konsep ini segera menuju ke tahap prototipe yang bisa menghasilkan listrik.
Bagaimana
logam tersebut bisa mengubah panas menjadi listrik? “Ketika SMA
berbentuk kabel dipanaskan, terjadi pemuaian. Saat dingin (dinginkan
dengan tiuapan udara), kekakuan kabel berkurang dan kembali ke bentuk
semula,” jelas Jan Aase, Direktur Laboratorium Riset Pengembangan
Kendaraan GM. “Selanjutnya gulungan kabel yang berubah-ubah secara fisik
tersebut digunakan menggerakkan generator listrik dan dapat
dimanfaatkan buat mengisi baterai,” tambah Jan.
Dijelaskan
pula, tenaga listrik yang dihasilkan, bisa digunakan sebagai sumber
penggerak mobil hibrida. Bahkan untuk mesin konvensional - motor bakar
- digunakan sebagai pengganti alternator. Dengan demikian, untuk
memperoleh listrik tidak perlu lagi membebankan tenaga yang dihasilkan
mesin.
0 comments:
Posting Komentar