Tata Nano
Jakarta - Pabrikan India, Tata Motors, sudah membangun mobil pertama kali sejak 1980. Selang 32 tahun kemudian Tata Motors sudah mendunia. Hal ini bukan tanpa alasan, India telah melalui proses panjang untuk bisa melahirkan sebuah mobil.
"Iya memang betul Tata Motor lahir pada 1980, tapi jangan lupa sejak tahun 40-an mereka memiliki landasan, dan itu yang membangun (industri otomotif) India. Dan prosesnya ini sudah panjang. Dan di Indonesia, di situ gagalnya. Karena kita kurang teknologi di berbagai sektor," ujar peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesi (LIPI) Dudi Hidayat di Jakarta.
Kapan Indonesia bisa bangkit dan memiliki pabrikan sendiri? "Saya susah mengatakannya. Kita harus prosesnya seperti itu terlebih dahulu dan kita juga membutuhkan akselerasi. Karena tidak ada negara yang maju, kecuali mereka memiliki manufaktur yang kuat di salah satu sektor. Jadi, indonesia masih sulit," tambah Dudi.
Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas memang menjadi landasan utama untuk bisa melahirkan sebuah mobil yang murah yang berkualitas.
Dan menurut peneliti LIPI itu jumlah ilmuwan yang sedikit di Indonesia membuat Indonesia sulit melahirkan mobil berkualitas.
"Dan kalau masalah SDM, kita juga sangat kurang. kita tidak suplai SDM yang dibutuhkan, misalnya SDM pengetahuan MIPA dan Engineering. Dan lulusan kita malah bekerja di bidang yang lain misalnya perbankan. Jadi suplainya saja kurang," ujarnya.
Dudi menambahkan, di India untuk bisa melahirkan mobil Tata itu membutuhkan 600 insinyur dengan 30 tim inti.
"Sementara di lembaga litbang kita itu sangat sedikit, peneliti di singapura lebih banyak dibandingkan kita. Doktor-doktor kita dari ITB dan UI sangat sedikit. Dan ini kalau dibandingkan dengan India, ribuan doktor dia produksi. Dan akhirnya mereka mampu membuat Tata Motors," tambah Dudi.
0 comments:
Posting Komentar