Lampu sein atau Reting atau turn signal merupakan salah satu komponen yang dianggap remeh namun sangat penting peranannya dalam konsep safety driving...

Bayangkan anda jika mau belok tidak menggunakan Sein..sama halnya seperti bajaj...yang tau bajaj mau belok mana hanya Tuhan dan supirnya .........bahkan penumpangnya juga gak tau he..he.....

Lampu Sein atau turn signal atau di beberapa daerah disebut dengan Reting....merupakan lampu pemberi tanda ketika kita mau belok...tanda ini di cirikan dengan lampu yang berkedip-kedip agar pengendara lain atau orang yang ada di jalan dapat menyadari bahwa sebuah kendaraan akan berganti arah.

Bagaimana proses menyalanya lampu sein ini ??
Prosesnya cukup sederhana..
komponen pendukung sein antara lain :
  • Flasher
  • Saklar sein
  • Bohlam

Wiring diagramnya adalah sebagai berikut :
[IMG][/IMG]

Flasher :


Flasher adalah komponen memberikan signal + yang memiliki frekuensi yang sudah tetap misalnya 2,5 kali per detik.
Karena signal yang keluar dari terminal L pada flasher adalah + maka pada bohlam sudah stand by ground..sehingga ketika dapet + dari signal flasher bohlam akan hidup.
Flasher pada umumnya ada dua tipe :
  1. flasher electronic
  2. flasher bimetal
Flasher electronic memanfaatkan rangkaian timer atau rangkaian flip flop agar dapat memberikan signal on--off.....

Flasher bimetal memanfaatkan pemuaian metal akibat pemanasan..ketika sebuah pelat dipanaskan, ketika memuai, pelat akan melengkung (pada gambar warna merah)..sehingga terminal kontak akan berpisah. Ketika terminal kontak sudah terpisah maka arus pemanasan pelat terputus. Ketika arus pemanasan terputus, maka pelat mengalami pendinginan dan kemudian menyusut lagi. Karena menyusut lagi maka terminal kontak akan bersentuhan kembali, maka arus pemanasan kembali bekerja, dan demikian selanjutnya.


Spoiler for Keterangan Gambar ::


plat warna merah pertama2 mengalami pemansan akibat kumparan yang melilitnya mendapatkan arus + dan juga arus - ketika terminal kontak bersentuhan...(pada saat yang bersamaan bohlam menyala),,,
ketika sudah cukup panas maka plat merah akan memuai dan menarik plat hitam sehingga terminal kontak akan berpisah...
ketika berpisah (bohlam mati) maka plat merah akan lembali dingin. sehingga plat hitam akan lurus kembali dan terminal kontak akan bersentuhan kembali....demikian seterusnya hingga saklar di putuskan.



Saklar :
Saklar bertugas membagi output signal + dari flasher..akan di tujukan untuk bohlam kiri atau kanan...
Secara umum Saklar sen terdri dari 3 terminal,
1 terminal input dari L berada di tengah,
kemudian 2 terminal pembagi di kiri dan kanan...
ketika saklar di geser ke kanan maka terminal tengah akan memberikan signal + ke terminal kanan dan meneruskannya ke bohlam kanan...maka sein kanan akan menyala...dan demikian sebaliknya.
Biasanya Saklar sein ini terintegrasi dengan saklar kombinasi yang teletak pada setang setir anda.

Bohlam :
Bohlam untuk sein memiliki spesifikasi khusus, sebaiknya jika bohlam sein rusak diganti dengan yang specnya sama.

Jika tidak dapat mengakibatkan :
  • Jika watt bohlam yang diganti lebih kecil maka lampu sein akan berkedip dengan sangat cepat daripada biasanya
  • Jika watt lampu sein diganti dengan yang jauh lebih besar, kemungkinan dapat merusak flasher
  • Jika Voltage dari bohlam lebih besar daripada standardnya dapat mengakibatkan lampu sein tidak dapat bekerja