Membuka dan menutup lock pintu tak cuma pakai remote. Kini hal itu bisa dilakukan melalui telepon seluler, sekalian buat menghidupkan dan mematikan mesin, memberi informasi dan tracking keberadaan mobil yang sedang berjalan jika dikendarai teman, istri, atau keluarga, apalagi ketika dibawa kabur maling.
Sistem itu sudah diracik oleh rumah modifikasi Jhona Auto Fashion (JAF) yang mereka sebut Cellular Security System (CSS) dengan teknik custom. Meski sudah pernah ada, tapi ini bukan copy paste. "80 persen pakai barang-barang elektronik yang gampang dicari," papar Made Dharmawan, sang konseptor.
Perangkat yang dipakai terdiri dari ponsel yang masih berfungsi, motor CT2 dari Auto Loc atau modul yang biasa dipakai untuk menggerakkan motor power window, mini power amplifier, relai-relai, modul central lock, dan modul flasher lampu LED. Semua saling terkoneksi.
Cara kerjanya, ketika ada panggilan dari nomor pemilik ke ponsel di mobil yang tersambung ke perangkat, maka sinyal dering yang diteruskan via kabel yang dipasang ke lubang jack ponsel akan diubah menjadi arus listrik sebesar 2,5 volt oleh mini power amplifier sebelum diteruskan ke relai trigger. Relai ini kemudian akan memicu pergerakan modul central lock untuk memberikan waktu pada motor CT2 Auto Loc mengatur pergerakan motor starter via kabel kontak. Tak berapa lama mesin pun hidup.
Kerja motor CT2 bisa diatur dengan cara menekan tombol dan memperhatikan isyarat lampu yang dibawanya secara manual. Namun, hal itu harus dibarengi upgrade kapasitor modul central lock dengan daya yang lebih besar.
Karena memiliki sistem kerja bolak-balik, motor akan membalik prosesnya (memberi informasi balik kalau mesin sudah hidup). Di sinilah kinerja modul flasher lampu LED berfungsi. Karena sifatnya flasher (punya kemampuan buat mengedipkan deretan lampu LED), maka keunikan itu dipergunakan untuk menggerakkan ponsel secara elektronik.
Masing-masing gerakan bisa diatur untuk membuka kunci ponsel, mencari nomor terakhir yang terkoreksi, dan men-dial nomor tersebut. Untuk sistem yang ini, kabel ke ponsel tersambung ke elemen-elemen tombol ponsel itu.
Sistem itu sudah diracik oleh rumah modifikasi Jhona Auto Fashion (JAF) yang mereka sebut Cellular Security System (CSS) dengan teknik custom. Meski sudah pernah ada, tapi ini bukan copy paste. "80 persen pakai barang-barang elektronik yang gampang dicari," papar Made Dharmawan, sang konseptor.
Perangkat yang dipakai terdiri dari ponsel yang masih berfungsi, motor CT2 dari Auto Loc atau modul yang biasa dipakai untuk menggerakkan motor power window, mini power amplifier, relai-relai, modul central lock, dan modul flasher lampu LED. Semua saling terkoneksi.
Cara kerjanya, ketika ada panggilan dari nomor pemilik ke ponsel di mobil yang tersambung ke perangkat, maka sinyal dering yang diteruskan via kabel yang dipasang ke lubang jack ponsel akan diubah menjadi arus listrik sebesar 2,5 volt oleh mini power amplifier sebelum diteruskan ke relai trigger. Relai ini kemudian akan memicu pergerakan modul central lock untuk memberikan waktu pada motor CT2 Auto Loc mengatur pergerakan motor starter via kabel kontak. Tak berapa lama mesin pun hidup.
Kerja motor CT2 bisa diatur dengan cara menekan tombol dan memperhatikan isyarat lampu yang dibawanya secara manual. Namun, hal itu harus dibarengi upgrade kapasitor modul central lock dengan daya yang lebih besar.
Karena memiliki sistem kerja bolak-balik, motor akan membalik prosesnya (memberi informasi balik kalau mesin sudah hidup). Di sinilah kinerja modul flasher lampu LED berfungsi. Karena sifatnya flasher (punya kemampuan buat mengedipkan deretan lampu LED), maka keunikan itu dipergunakan untuk menggerakkan ponsel secara elektronik.
Masing-masing gerakan bisa diatur untuk membuka kunci ponsel, mencari nomor terakhir yang terkoreksi, dan men-dial nomor tersebut. Untuk sistem yang ini, kabel ke ponsel tersambung ke elemen-elemen tombol ponsel itu.
0 comments:
Posting Komentar