Agar performa tetap stabil saat turing, per kopling Scorpio biasa
diganjal atau ganti part aftermarket. Efeknya, tuas kopling keras. Maka
biar ringan,ada tips dari bang Ardy Bridjal Hanafie yang bereksperimen bikin kopling hidrolik. Ini rangkaian terurai komponen-komponen yang akan disusun. Akan dipakai sebagai kopling hidrolik.
Terdari dari kaliper yang nantinya akan dipasang di mesin. Trus breket kaliper kopling, terbuat dari pelat 4 mm yang dibentuk sesuai posisi kaliper agar mudah saat akan diaplikasi ke tutup girboks mesin dan diikat baut.Begitupun master rem, sudah terangkai dengan slang rem terhubung menuju kaliper kopling. Sementara di sebelah master rem, juga terpasang batang penekan dari mur-baut custom. Itu agar bisa disetel juga dibuatkan anting-anting buat penghubung ke tangkai pengungkit komponen kampas kopling.Apalagi sekarang terjadi perubahan konstruksi. Dari awalnya sistem tarik menggunakan kawat kopling, sekarang jadi didorong master rem.Cara kerja kopling hidrolik dengan kawat manual memang terbalik.
Terdari dari kaliper yang nantinya akan dipasang di mesin. Trus breket kaliper kopling, terbuat dari pelat 4 mm yang dibentuk sesuai posisi kaliper agar mudah saat akan diaplikasi ke tutup girboks mesin dan diikat baut.Begitupun master rem, sudah terangkai dengan slang rem terhubung menuju kaliper kopling. Sementara di sebelah master rem, juga terpasang batang penekan dari mur-baut custom. Itu agar bisa disetel juga dibuatkan anting-anting buat penghubung ke tangkai pengungkit komponen kampas kopling.Apalagi sekarang terjadi perubahan konstruksi. Dari awalnya sistem tarik menggunakan kawat kopling, sekarang jadi didorong master rem.Cara kerja kopling hidrolik dengan kawat manual memang terbalik.
Seperti dibilang di awal, kerja kopling Scorpio aslinya sistem tarik,
karena masih pakai kawat kabel kopling. Tapi, sekarang setelah
menggunakan kopling hidrolik justru jadi didorong. Dan kalau dicermati
dengan teliti, bentuk serta posisi asli master rem ini juga sudah
mengalami perubahan secara drastis.
Nah, kalau melihat konstruksi asli dari master rem variasi yang kini jadi kaliper kopling diubah. Biasanya lubang pipa atau selongsong yang berdiameter besar itu digunakan buat tuas rem. Sedang ujung pipa yang berdiameter kecil, umumnya dipakai untuk kedudukan slang rem yang nantinya akan terhubung ke kaliper untuk penjepit cakram.Karena fungsinya kini terbalik. Yang buat tuas rem jadi batang pendorong dan sebalilknya. Memang ada bagian yang diatur ulang. Tapi, tidak ada komponen yang dibubut atau dilas. Tetap menggunakan batang dan sil asli, tapi ada bagian yang dikurangi. Namun sistem kerjanya sesuai yang diharapkan.
Nah, kalau melihat konstruksi asli dari master rem variasi yang kini jadi kaliper kopling diubah. Biasanya lubang pipa atau selongsong yang berdiameter besar itu digunakan buat tuas rem. Sedang ujung pipa yang berdiameter kecil, umumnya dipakai untuk kedudukan slang rem yang nantinya akan terhubung ke kaliper untuk penjepit cakram.Karena fungsinya kini terbalik. Yang buat tuas rem jadi batang pendorong dan sebalilknya. Memang ada bagian yang diatur ulang. Tapi, tidak ada komponen yang dibubut atau dilas. Tetap menggunakan batang dan sil asli, tapi ada bagian yang dikurangi. Namun sistem kerjanya sesuai yang diharapkan.
Kalau mau hasilnya biasa saja, pakai 2 master rem memang sudah cukup.
Satu untuk master dan satunya buat kaliper. Tapi, kalau kejar konsep
yang berestika dan safety, gunakan master rem di setang yang beda bentuk
dan tampilan. Apalagi kalau sampai maksa ubah master hingga posisi
wadah minyak rem terbalik, apa itu namanya safety. Makanya saya perlu 3
master rem buat eksperimen.Master rem satu dipasang di setang kanan buat rem depan, satunya lagi
master rem kopling hidrolik yang posisinya pun diatur ulang. Cuma biar
posisinya tepat dan rapi dilihat, kedua master rem variasi ini mesti
dibuatkan breket yang nantinya akan diikat ke setang.
Sumber:motorplus online
0 comments:
Posting Komentar